
menujuindonesiaemas.net – Pada Senin, 5 Mei 2025, militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Hodeidah, Yaman, sebagai respons terhadap serangan rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi sehari sebelumnya. Serangan tersebut menargetkan Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, menyebabkan luka-luka pada beberapa warga sipil dan mengganggu operasional penerbangan internasional.
Rincian Serangan Israel
Dalam operasi militer ini, sekitar 20 jet tempur Israel dikerahkan untuk menggempur lebih dari 10 lokasi strategis di Hodeidah dan distrik Bajil. Target utama termasuk pelabuhan Hodeidah—yang dituduh digunakan oleh Houthi untuk menyelundupkan senjata dari Iran—serta pabrik semen yang dianggap sebagai bagian dari infrastruktur ekonomi kelompok tersebut. Sebanyak 50 bom berpemandu presisi dijatuhkan dalam serangan ini.
Dampak dan Korban
Menurut sumber Houthi, serangan udara ini menyebabkan setidaknya dua orang tewas dan 42 lainnya terluka. Beberapa fasilitas industri mengalami kerusakan parah, termasuk pabrik semen yang terbakar hebat.
Eskalasi Konflik
Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik antara Israel dan Houthi, yang telah berlangsung sejak 2023. Kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, telah meluncurkan setidaknya 17 rudal balistik ke arah Israel sejak Maret 2025. Meskipun sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel, serangan ke Bandara Ben Gurion pada 4 Mei berhasil menembus pertahanan dan menyebabkan luka-luka pada beberapa orang.
Pernyataan Resmi
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan ini adalah bagian dari upaya untuk menghentikan ancaman dari Houthi dan Iran. Ia menegaskan bahwa Israel akan terus mengambil tindakan militer yang diperlukan untuk melindungi warganya dan menanggapi setiap serangan yang mengancam keamanan nasional.
Reaksi Internasional
Serangan ini mendapat perhatian internasional, dengan beberapa negara menyerukan de-eskalasi dan dialog untuk menghindari perluasan konflik di kawasan. Namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Iran terkait tuduhan keterlibatan mereka dalam mendukung Houthi.
