Menuju Indonesia Emas

Informasi Berita yang Anda Butuhkan Hari Ini!

Ekonomi

Kondisi Ekspor Indonesia di Tengah Perang Tarif Impor AS–China

menujuindonesiaemas.net – Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali memanas, memicu ketidakpastian dalam perdagangan global. Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbuka, merasakan dampak dari perang tarif ini, namun juga melihat peluang untuk meningkatkan ekspor.​

Dampak Negatif: Penurunan Permintaan dan Gangguan Rantai Pasok

Perang dagang antara AS dan Tiongkok menyebabkan gangguan pada rantai pasok global. Indonesia, yang bergantung pada ekspor bahan baku ke kedua negara tersebut, menghadapi penurunan permintaan. Pelemahan ekonomi di AS dan Tiongkok juga menurunkan harga komoditas global, berdampak pada penerimaan nasional .

Selain itu, perlambatan permintaan global turut menghambat kinerja ekspor Indonesia, khususnya pada sektor industri pengolahan .​

Peluang: Diversifikasi Pasar dan Peningkatan Ekspor ke AS

Meskipun menghadapi tantangan, Indonesia juga melihat peluang untuk meningkatkan ekspor. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan bahwa Indonesia berpotensi menambah nilai ekspor hingga 1,7 miliar dolar AS jika dapat memanfaatkan dampak dari perang tarif antara AS dan Tiongkok .​

Prediksi peningkatan ekspor ke Amerika mencapai 1,69 miliar dolar AS, menempatkan Indonesia di peringkat keenam sebagai negara dengan potensi kenaikan ekspor terbesar dalam skenario perang dagang ini .

Langkah Pemerintah: Negosiasi dan Strategi Ekonomi

Pemerintah Indonesia aktif dalam negosiasi dengan AS terkait tarif impor. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pembicaraan dengan harapan membentuk hubungan dagang yang “fair and square”. Diskusi mencakup pasokan energi, akses pasar AS untuk barang Indonesia, deregulasi, serta kolaborasi dalam mineral kritis, teknologi, dan sistem pembayaran .​

Indonesia juga mengusulkan peningkatan impor dari AS hingga 19 miliar dolar AS dan memberikan pemotongan pajak untuk barang-barang AS tertentu, sebagai upaya menyeimbangkan kepentingan dagang tanpa merugikan mitra yang sudah ada.